LOMBA MENULIS PUISI ESAI SE ASIA TENGGARA TAHUN 2018-2019 TOTAL HADIAH 100 JUTA
Friday, 16 November 2018
LOMBA MENULIS PUISI ESAI SE ASIA TENGGARA TOTAL HADIAH 100 JUTA
Lomba menulis puisi akhir tahun 2018 dan awal 2019 terbaru ini sangatlah luar biasa karena jenjang Asia Tenggara, yang diikuti oleh 5 negara sekaligus yakni Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura dan Thailand. hadiah yang disajikan dalam perlombaan menulis puisi ini pun tidak tanggung-tanggung yakni total 100 juta dan tentu saja gratis. Kesempatan emas buat kawan-kawan yang memiliki bakat menulis puisi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa melayu untuk mencoba mengikuti nya karena seleksi puisi esai itu sendiri dilakukan secara online. Oh ya jika kawan-kawan ingin melihat referensi puitisasi esai itu bagaimana bentuknya silahkan follow grup facebook https://www.facebook.com/groups/163866001106512/.
Ada yang istimewa dalam lomba ini yakni selain hadiah untuk juara utama, dua dan tiga yang mendapat uang dalam jumlah berikut :
- Juara 1 mendapatkan uang sebesar 25 Juta
- Juara 2 mendapatkan uang sebesar 20 juta
- juara 3 mendapatkan uang sebesar 15 juta
Selain itu kawan-kawan yang mendapat juara 1, 2, dan 3 akan diberikan tiket penerbangan ke kinabalu PP.
Eh ada lagi bagi 7 puisi esai pilihan akan mendapatkan masing-masing uang sebanyak 5 juta.
Tema yang diangkat adalah POTRET BATIN HUBUNGAN KEMANUSIAAN ASEAN.
Adapun syarat dan ketentuan lomba adalah sebagai berikut :
- Terbuka untuk umum
- Panjang puisi esai minimal 2000 kata
- Puisi esai disertai minimal 10 catatan kaki
- Menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa Melayu
- Naskah dikirim dalam bentuk softcopy ke email panitia yaitu : puisiesai.asean@gmail.com
- Naskah harus asli dan belum dipublikasi
- Puisi esai harus sesuai dengan tema lomba
- Setiap naskah esai puisi harus disertai dengan biodata dan copy ID
- Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu judul
- Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak bisa diganggu gugat
- Naskah ditunggu hingga 30 januari tahun 2019
- Periode lomba dari 13 November Tahun 2018 hingga 30 Januari Tahun 2019.
Hasyuda Abadi
DARAH DULKASEH
Kali ini aku kembara lagi,
ke negara sahabat
ke negara saudaraku
ke negeri bangsa leluhurku
begitu haru mengingat sosok insan
puluhan tahun membawa diri
menjelajah laut dan rimba
hingga tiba di bumi Sabah1.
Kata ibuku, namanya Dulkaseh,
pendamping kekasihnya
Sawi perempuan tabah
menyahut ujian
melayan ketabahan
menjadi pekerja kontrakan
di mana kaki melangkahkan
di situlah jiwa disatukan.
Kali ini kuinjak lagi,
tanah Tuhan tanah leluhur
tanahnya yang luas
menelusuri nikmat subur
apakah lagi yang kuraih
selain meraih ilham
1 Sabah ialah satu daripada 13 negeri yang terdapat di Malaysia dan merupakan negeri
kedua terbesar di Malaysia selepas Sarawak yang terletak di utara pulau Borneo, iaitu pulau
ketiga yang terbesar di dunia. Ibu negeri Sabah ialah Kota Kinabalu, yang dahulunya
dikenali sebagai Jesselton. Sabah juga sering dirujuk sebagai “Negeri di Bawah Bayu”
kerana kedudukan negeri tersebut yang sangat strategik di bawah laluan angin monsun
Ketika puluhan dekad
moyangku membulatkan azam.
Kukira di mana jua,
mataharinya tetap sama
zahirnya siang
membuka sejuta satu rahsia
aku lahir dari sekecil jasa
moyangku mencurah keringat
cari jauh membajai semangat
tiada lain meraih rahmat.
****
Ini kudatangi negeri matahari,
apa lagi yang kucari?
Bis menolak udara
dari Kuching yang masih sunyi
di Entikong kami diperiksai
wajib sebelum masuk ke destinasi
itulah Kota Pontianak2
kota khatulistiwa kota seribu sangsi.
Memandang ke hadapan
berbalam dalam ingatan
seribu satu ingatan
seribu satu peristiwa berdatangan
adakah lagi musykil,
dalam tanya sedari kecil
siapakah gerangan insan
leluhurku kutemui mustahil.
2 Kota Pontianak adalah ibukota provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Kota ini dikenal
sebagai Kota Khatulistiwa karena dilalui garis khatulistiwa. Di utara kota Pontianak,
tepatnya Siantan, terdapat Tugu Khatulistiwayang dibangun pada tempat yang dilalui garis
khatulistiwa. Selain itu, Kota Pontianak dilalui oleh Sungai Kapuas dan Sungai Landak.
Kedua sungai itu diabadaikan dalam lambang Kota Pontianak. (https://id.wikipedia.org/
wiki/Kota_Pontianak)
Untuk lebih lengkapnya silahkan download file yang kami bagikan di bawah ini :
Demikianlah sajian artikel dari kami duniapendidikandansekolah.com terima kasih atas kunjungannya.
Allahumma Shalli 'Ala Sayyidina Muhammadin Wa 'Ala Aali Sayyidina Muhammadin
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh